Bambang Noorsena Ungkap Fakta, Ada Anak Pendeta yang 10 Tahun Mengajar di Ponpes Al Zaytun -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Bambang Noorsena Ungkap Fakta, Ada Anak Pendeta yang 10 Tahun Mengajar di Ponpes Al Zaytun

Kamis, 13 Juli 2023 | Juli 13, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-13T00:35:29Z

Bambang Noorsena merupakan seorang Teolog, Filolog, dan sejarawan berkebangsaan Indonesia, mengungkapkan fakta bahwa ada anak seorang pendeta yang 10 tahun mengajar di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu. 

Hal itu dikutip SUMEKS.CO dari tayangan You Tube Aj habibi yang diunggah pada Kamis 6 Juli 2023 lalu. Dimana, tayangan berdurasi 11 menit 31 detik, Bambang Noorsena menyatakan hal yang mengejutkan publik. 

Di video tersebut, Bambang Noorsena menyebut bahwa ada seorang anak pendeta yang mengajar di Ponpes Al Zaytun Indramayu selama 10 tahun. Pendeta tersebut bernama Profesor Siahaan, yang mengajar bahasa Ibrani di Ponpes Al Zaytun.

"Profesor Siahaan ini merupakan penulis pengantar bahasa Ibrani, beliau lebih dari 10 tahun mengajar di Ponpes Al Zaytun," ungkapnya.

Mungkin dikarenakan lewat pelayanan seorang pendeta ini, Profesor Siahaan mengalami pencerahan sekalipun sebelumnya distigmakan sebagai pendukung Negara Islam Indonesia (NII).

"Kita tidak tahu, tapi yang namanya manusia bisa berubah. Jangan-jangan kehadiran Hamba Tuhan lebih dari 10 tahun mengajar bahasa Ibrani, kemudian dialog tentang keilahin kristus tritunggal sudah merubah beliau," paparnya. 

Di video itu pula, Bambang Noorsena tidak sepakat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mengharamkan ucapan selamat Natal dari seorang muslim.

"Saya justru terkaget-kaget, bagaimana Panji Gumilang bisa mengenal dan seterbuka itu, kemudian diinvestigasi MUI yang justru mengharamkan ucapan Natal," lanjutnya. 

Padahal, kata dia, pimpinan Ponpes Al Zaytun Indramayu tersebut mempersilahkan kebaktian Natal di Ponpes Al Zaytun Indramayu. 

Dalam kesempatan tersebut, Bambang Noorsena juga membahas tentang ucapan Shalom Aleichem yang sama maknanya dengan Assalaamualaikum orang muslim. 

"Bahasa Arab itu sebelumnya sudah dipakai untuk nyanyian di gereja, meskipun masih di wilayah terbatas Syiria," ujarnya.

Maka dari itu, sebagian besar prasasti-prasasti Arab sebelum zaman Islam, itu prasasti Kristen. Contohnya, prasasti ummul jimal yang ada kira-kira pada abad keenam, satu abad sebelum lahirnya Agama Islam. 

"Di prasasti tersebut tertulis Allah mengasihi keluarga Ulay, nama orang," terangnya. 

Kemudian, ada prasasti jabbat lebih kurang pada abad ke 512. Itu diawali dengan ungkapan Bismillah atau Bismi Al Illah yang artinya dengan nama Tuhan. 

"Ada juga prasasti Harran, itu semua prasasti Kristen, sebelum adanya Islam," pungkasnya. *

Sumber: disway
Foto: Bambang Noorsena mengungkapkan fakta bahwa ada anak seorang pendeta yang 10 tahun mengajar di Pondok Pesantren Al Zaytun Indramayu--
×
Berita Terbaru Update
close