Gegara Pasang Logo NU pada Banner Caleg, Banser Jember Geruduk Kantor DPD PKS -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gegara Pasang Logo NU pada Banner Caleg, Banser Jember Geruduk Kantor DPD PKS

Minggu, 13 Agustus 2023 | Agustus 13, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-13T03:20:58Z

WANHEARTNEWS.COM - Seusai Salat Jumat atau sekitar pukul 13.30 WIB, Jumat (11/8/2023). Kantor DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Jalan Danau Toba, Kecamatan Sumbersari, Jember. Digeruduk puluhan anggota Banser Jember.

Dipimpin langsung oleh Ketua GP Ansor Jember Izzul Ashlah, aksi menggeruduk Kantor DPD PKS Jember itu dilakukan. Sebagai buntut dari pemasangan logo NU pada banner, yang dilakukan oleh sejumlah caleg dari PKS.

Izzul menilai pemasangan logo itu dilakukan secara sewenang-wenang. Bahkan sampai meresahkan para kiai dan ulama se Kabupaten Jember.

"Kita menerima laporan keresahan para ulama, kiai, dan pengurus cabang Nahdlatul Ulama atas pencatutan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS. Maka dari itu, kami selaku Gerakan Pemuda Ansor bertabayun kepada DPD PKS Jember untuk meminta dua hal," kata Izzul saat dikonfirmasi Z Creator Arka Hatta disela aksinya.

"Yakni tidak menggunakan logo dan simbol NU untuk alat kampanye PKS, kemudian untuk segera menurunkan atau menghapus semua alat kampanye PKS yang memakai logo dan simbol NU," sambungnya.

Dengan adanya desakan itu, lanjutnya, Pengurus DPD PKS Jember diberikan waktu 1x24 jam, untuk segera mencopot banner ataupun alat kampanye apapun. Yang secara jelas memasang logo ataupun simbol NU.

"Karena jika dalam 1x24 jam tidak segera mengindahkan permintaan ini, anggota Ansor/Banser se Jember akan menurunkan paksa. Karena ini sudah kesepakatan, bahkan ditandatangani oleh Ketua DPD PKS. Jika melanggar, maka kami akan bertindak menurunkan langsung anggota kita di Jember," tegasnya.

Diketahui untuk banner atau alat peraga kampanye yang memasang logo ataupun simbol NU itu, diketahui ada di tiga kecamatan wilayah Jember.

"Untuk alat peraga kampanye dalam bentuk Banner itu ada tiga yang kita tahu, yakni di Kecamatan Ajung, Sukowono, dan Jelbuk," sebutnya.

Terkait alasan pemasangan logo atau simbol yang dianggap tidak benar itu, Izzul menjelaskan, tidak sesuai dengan peruntukannya. Bahkan Izzul menegaskan, soal himbauan ini juga berlaku bagi partai lain. Apalagi yang tidak sejalan dengan perjuangan NU.

"Untuk soal pemasangan simbol atau logo ini, juga pastinya bagi partai lain. Apalagi partai yang tidak ada (upaya) memperjuangkan Khiroh NU, maka pasti kita tolak dan larang. Karena tidak seiring dengan apa yang diperjuangkan NU. Apabila itu dipakai, maka (dapat diartikan) hanya dipakai untuk mencari suara saja," tandasnya.

Menanggapi adanya aksi dari puluhan anggota Banser Jember itu. Ketua DPD PKS Jember Sudiyanto mengaku khilaf dan akan menuruti permintaan dari Banser Jember.

"Alhamdulillah tadi habis Salat Jumat, tadi teman-teman dari GP Ansor Jember hadir di Kantor PKS. Dalam rangka, menanyakan sikap PKS soal pencantuman logo NU yang digunakan untuk media kampanye oleh salah satu Caleg yang ada di PKS Jember. Yang saya tahu tadi ada, salah satunya dari Caleg di Sukowono. Nah dari itu kami ketahui sebagai bentuk laporan, bahkan saya baru dengar," kata Sudiyanto saat dikonfirmasi terpisah.

Terkait adanya tindakan yang dilakukan Banser Jember dengan desakan soal penghapusan logo ataupun simbol NU itu. Sudiyanto berdalih jika pemasangan itu tidak diketahui olehnya.

"Padahal PKS selama ini, tidak pernah menggunakan logo-logo atau simbol-simbol dari Organisasi Masyarakat manapun. Baik bersifat nasional maupun lokal. Karena (dipahami) ranah ini berbeda. Sehingga dengan adanya himbauan ini, kami ucapkan terima kasih karena kejadian inipun pertama kalinya. Selama PKS di Jember mengikuti pemilu dari tahun 1999-2024," ujarnya.

Sudiyanto pun menegaskan untuk melakukan evaluasi dan klarifikasi. Serta sepakat dengan permintaan dari Banser Jember.

"Kita menerima dan menyepakati apa yang disampaikan oleh teman-teman GP Ansor 100 persen. Karena organisasi masyarakat ini (NU) tidak mencerminkan partai politik manapun. Apalagi berkaitan dengan kader ataupun anggota di berbagai partai politik. Tidak berhak Caleg mengatasnamakan dirinya dari anggota ormas itu. Memang tidak layak," ujarnya.

"Selanjutnya kita akan melakukan klarifikasi dan memanggil beliau-beliau para Caleg ini, sore ini kita langsung panggil dan memberikan arahan. Juga nantinya untuk dicopot seluruh banner yang sudah terpasang. Apalagi letaknya tadi sudah diberitahu. Maka struktur anggota kami PKS itu, akan saya perintah untuk mencopot sekarang. Tanpa menunggu caleg bersangkutan," imbuhnya.

Sumber: indozone
×
Berita Terbaru Update
close