Keberhasilan Anies Baswedan Menjaga Stabilitas Harga & Stok Pangan di DKI Jakarta -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Keberhasilan Anies Baswedan Menjaga Stabilitas Harga & Stok Pangan di DKI Jakarta

Senin, 21 Agustus 2023 | Agustus 21, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-21T14:35:31Z

Terobosan Anies Baswedan Ketika bertugas di DKI Jakarta kini membuahkan hasil. Kolaborasi DKI dan lebih dari 185 gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi, dan badan usaha yang tersebar di 40 daerah di Indonesia dengan total nilai Rp 650 miliar pada tahun 2022, kini membuat stok beras di ibu kota naik hingga 2 kali lipat.

Anies yang telah menggagas kolaborasi DKI dan para gapoktan sejak 3 tahun terakhir ini menyadari bahwa pangan menjadi kebutuhan penting bagi masyarakat. Oleh sebab itu, melalui kebijakannya, dia memastikan untuk terus menjaga ketersediaan dan keterjangkauan harga pangan di DKI. Pasalnya, tidak hanya terjangkau, pangan harus tersedia dengan memiliki stok yang cukup sehingga tidak terjadi kelangkaan.

DKI Jakarta, menurutnya, memiliki ketergantungan pangan yang relatif tinggi. Oleh sebab itu, dia membuat kolaborasi dengan daerah-daerah penghasil pangan sehingga dapat memangkas mata rantai pasok.

Saat itu, Anies Baswedan menekankan relasi desa dan kota yang saling menguntungkan. Kota menjadi pusat perdagangan, rumah sakit, pendidikan, kebudayaan yang berkorelasi dengan wilayah sekitar melalui kolaborasi.

"Membangun kota berarti menghidupkan warga, mengelevasi desa, dan memajukan negara. Kami di Pemprov DKI Jakarta melakukan kolaborasi dan pemberdayaan petani lokal dalam mewujudkan ketahanan pangan Jakarta, yaitu lebih dari 185 gabungan kelompok tani (gapoktan), koperasi, dan badan usaha yang tersebar di 40 daerah di Indonesia dengan total nilai Rp 650 miliar pada tahun 2022,” ujarnya, Senin (21/8/2023).

Kini, kebijakannya membuahkan hasil. Di tengah ancaman El Nino (musim kemarau berkepanjangan), Pemprov DKI Jakarta telah memastikan stok pangan, salah satunya beras sebagai kebutuhan pokok. Kini, Food Station Tjipinang Jaya mampu meningkatkan pasokan cadangan beras hingga dua kali lipat, yaitu 20.000 ton, dampak dari kerja sama dengan berbagai daerah penghasil beras.

Direktur Utama Food Station Pamrihadi Wiraryo mengatakan, DKI juga masih punya cadangan 25.000 ton beras yang tersimpan di beberapa gudang pangan yang tersebar di sejumlah daerah. Adapun, gudang pangan itu tersebar di daerah lumbung padi, seperti Subang, Indramayu, Garut, Ngawi, Kulon Progo, hingga Lampung. Cadangan beras yang tersimpang di daerah-daerah itu bakal langsung dikirim ke Jakarta bila stok beras di ibu kota mulai menipis.

Keberhasilan DKI menaikkan jumlah cadangan pangan hingga dua kali lipat ini merupakan efek dari upaya memperluas lahan pertanian yang sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir ini, ketika dimulai oleh Anies Baswedan pada saat itu.

Padahal, DKI tak punya lahan yang memadai untuk sektor pertanian, tetapi lahan pertanian diperluas dengan mengikat kerja sama dengan daerah-daerah penghasil beras. Per Agustus 2023, BUMD pangan itu tercatat memiliki lahan pertanian seluas 10.300 hektare dan berencana menambah lagi 8.160 hektare lahan.

Kemudian, lahan budidaya yang dimiliki Food Station audah mencapai 770 hektare dari target 1.000 hektare.

Pemprov DKI Jakarta melalui BUMD PT Food Station Tjipinang Jaya membeli beras dari daerah-daerah dengan harga lebih kompetitif, sedangkan para petani di daerah mendapatkan harga gabah dengan lebih baik. (Sepudin Zuhri)
×
Berita Terbaru Update
close