Kerja Cuma Petik Buah, Gaji Mewah, Ternyata Segini Gaji TKI di Australia, Auto Banyak yang Mau -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kerja Cuma Petik Buah, Gaji Mewah, Ternyata Segini Gaji TKI di Australia, Auto Banyak yang Mau

Kamis, 10 Agustus 2023 | Agustus 10, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-10T02:02:44Z

WANHEARTNEWS.COM - Biasanya TKI identik dengan negara di kawasan asia seperti Hong Kong, Taiwan, Korea Selatan dan Arab Saudi, namun kali ini datang dari Australia.

TKI ini bernama Husniati asal Nusa Tenggara Barat yang bekerja sebagai pemetik buah di Australia, pekerjaan ini cukup populer di negara ini lantaran memiliki waktu yang fleksibel.

Tidak hanya fleksibel pekerjaan pemetik buah di Australia juga hampir terbuka untuk semua orang, bahkan seorang pelancong juga bisa. Berlibur sekaligus bekerja menambah penghasilan.

Bahkan, tak sedikit yang menjadikan petik buah atau fruit picking sebagai pekerjaan utama mereka lantaran memiliki gaji yang lumayan.

Alhasil pekerjaan ini sangat dilirik bagi para pencari kerja dan mudah ditemukan apalagi saat musim panen.

Dalam pekerjaan pemetik buah di Australia, ada istilah 'former' untuk pemilik ladang dan kontraktor' yang mengatur pekerjaan.

Musim panen berbeda di setiap daerah, misalnya Queensland dari bulan Februari-Maret dan New South Wales dari bulan Februari-April.

Peluang kerja fruit picking tergantung wilayah dari negara Australia yaitu, Australia Selatan sepanjang bulan November hingga Februari dan Australia Utara sepanjang tahun karena iklim tropis.

Mereka yang bekerja sebagai pemetik buah di Australia nantinya hanya akan dibayar dengan sistem upah per jam dengan bayaran minimum.

Husniati yang berumur 26 tahun asal Mataram ini adalah salah seorang pemegang visa Working Holiday atau WHV.

Ia sudah tiba di Australia sejak Maret 2020 dan sebelumnya bekerja di beberapa ladang pertanian di negara bagian Queensland.

Husniati mengaku dirinya pernah mendapatkan gaji hampir 30 ribu dolar Australia atau setara dengan Rp30 juta per minggu ketika memetik buah per keranjang.

Tak hanya Husniati pekerja WHV pemetik buah asal Indonesia juga ada Ricki Malvin yang seorang mantan pegawai bank di Indonesia. Ia lebih suka menerima bayaran dengan sistem upah per jam daripada per keranjang.

Menurut pengalaman Ricky bekerja dengan upah per keranjang memerlukan fisik yang kuat dan juga keterampilan dan pengalaman agar bisa memetik hasil panen dengan cepat.

"Namun untuk kerja petik buah atau sayur butuh kekuatan fisik ekstra kerja di bawah sinar matahari sangat berat parahnya bisa kena heat stroke," kata Ricky, dikutip Hops.ID dari YouTube @BABYBOSSREBORN.

Tak lupa, jika petik buah dilakukan saat malam hari yang biasanya dilakukan setelah jam 6 sore dan bekerja di hari libur bayarannya juga bisa dua kali lipat dari waktu biasanya.***

Sumber: hops
×
Berita Terbaru Update
close