Kebijakan pembangunan jalan tol harus memasukkan unsur keadilan, sehingga dapat dirasakan masyarakat di sekitar jalan tol.
Demikian komitmen yang disampaikan bakal calon presiden (Bacapres) Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP), Anies Baswedan, saat menjadi berbicara pada diskusi Mata Najwa, di Grha Sabha Pramana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Selasa (19/9).
"Jalan tol yang sekarang dibangun lebarnya mungkin 80 meter, dia (pemerintah) membebaskan tanah rakyat, tanahnya dibeli, lalu rakyatnya pindah, pertanyaannya, bolehkah rakyat menyertakan tanahnya di situ?" Anies balik bertanya.
Bakal Capres yang diusung Partai Nasdem, PKS dan PKB, itu menilai, tanah-tanah yang ada di sekitar jalan tol seharusnya dimasukkan sebagai penyertaan modal.
Sehingga, ketika jalan tol menghasilkan keuntungan, maka keuntungan tidak hanya lari ke orang-orang yang ada di Jakarta, tapi juga dirasakan rakyat yang ada di sepanjang jalan tol.
"Sehingga, ketika tol itu dibangun, sampai kapanpun keuntungan dari jalan tol itu bisa diterima dan dirasakan manfaatnya oleh orang-orang yang punya tanah, yang di atasnya dibangun jalan tol," imbuh Anies.
"Rakyat dilewati jalan tol, dia bukan hanya penonton mobil-mobil orang Jakarta berlalu-lalang, tapi bisa merasakan keuntungan dari kegiatan investasi di jalan tol itu," tutup Anies.
Sumber: rmol
Foto: Anies Baswedan saat tampil di Kampus Universitas Gadjah Mada bersama Najwa Shihab/Ist