Anugerah dan Kerentanan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Anugerah dan Kerentanan

Kamis, 07 September 2023 | September 07, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-09-07T14:10:32Z


Oleh: Yudi Latif

OPINI-Membaca ulang buku-buku ekologi, geologi dan geografi Indonesia membuat saya terperangah bertubi-tubi. 

Ambillah contoh buku Ecology of Insular Southeast Asia: The Indonesian Archipelago, karya Friedhelm Goltenboth et al (2006) dan buku klasik The Geology of Indonesia, karya R.W. Van Bemmelen (1949). 

Di sana dilukiskan bahwa kepulauan Indonesia hanya meliputi 1.3% dari keseluruhan permukaan bumi tapi mengandung 10% dari total spesies dunia.  Tempat hidup 10% tanaman bunga, 12% mamalia, 16% reptil dan amfibi, 17% burung dan lebih dari 25% spesies ikan laut dan tawar dunia, membuatnya menjadi negeri dengan keanekaragaman hayati terkaya di muka bumi.

Secara geografi, Indonesia juga sangat unik. Kepulauan Indonesia merupakan rangkaian lebih dari 17.000 pulau yg meliputi tiga kawasan sebagai rantai penghubung antar benua: paparan sunda (pernah terhubung dgn benua Asia), paparan Sahul (pernah terhubung dgn benua Australia), dan di antara keduanya terbentang kawasan Wallacea (kepulauan Sunda Kecil), yang bisa dikatakan sebagai anak-anak kandung yg terpisah dari dua benua induk karena benturan dan pergerakan lempengan tektonik. 

Indonesia juga memiliki banyak keistimewaan sehingga kerap disebut sebagai negara yang "paling"--dalam berbagai dimensi: paling kompleks, paling beraneka hayatinya, paling ragam kekayaan mineralnya, paling volkanik dan tektonik, paling khas sbg kawasan monsoon, paling beragam sebaran zoologinya, paling cantik keindahan alamnya, paling menarik perhatian bagi studi geografi, geologi dan geofisik, juga bagi studi antropologi, dan sejumlah paling lainnya.

Apa yang diciptakan Tuhan di negeri ini sangat istimewa dan berlimpah--dengan segala kerentanannya sbg negeri di irisan berbagai lempengan tektonik. Masalahnya, apa yang diciptakan oleh manusianya sungguh jauh dari kata sepadan.

Bila bangsa ini masih miskin, senjang dan terbelakang, penyebabnya lebih karena penduduk negeri kurang bersyukur, kurang bertanggung jawab untuk mengolah segala potensi terberikan dengan budidaya etika kerja,  kreativitas dan inovasi bagi kemakmuran, kemajuan dan kebahagiaan hidup bersama.
×
Berita Terbaru Update
close