Thomas Trikasih Lembong, yang lebih akrab dikenal sebagai Tom Lembong,
merupakan seorang wirausahawan dan investor terkemuka asal Indonesia.
Namanya mencuat ke permukaan ketika ia ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo
untuk menjabat sebagai Menteri Perdagangan Republik Indonesia pada periode
2015-2016.
Setelah itu, Lembong juga dipercayakan sebagai Kepala Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) dari tahun 2016 hingga 2019.
Selain itu Thomas Lembong menjadi salah satu co-captain Timnas Amin.
Namun, perhatian publik terhadap Thomas Lembong semakin meningkat ketika ia
mengambil sikap kritis terhadap kebijakan pemerintah, terutama terkait
proyek ambisius Indonesia, yaitu Ibu Kota Negara (IKN).
Dalam sebuah posting di akun Instagram @faktaanies, Lembong menyuarakan
keprihatinannya terhadap kebijakan pemerintah yang, menurutnya, mengabaikan
kebutuhan rakyat.
Menurut Lembong, harga kebutuhan pokok seperti sembako yang naik tidak
sebanding dengan alokasi dana yang diarahkan ke proyek IKN.
Ia bahkan menyebutkan bahwa pemerintah malah menggelontorkan triliunan
rupiah untuk membangun ibu kota baru.
Sedangkan rakyat masih menghadapi masalah serius seperti kenaikan harga
beras, gula yang mahal, dan sulitnya mencari lapangan kerja.
“Saya sangat-sangat tidak setuju secara teknokratis program IKN sebagaimana
dirancang pada saat ini,” ujar Lembong.
“Ini seperti elit politik ASN (Aparatur Sipil Negara) mau kabur dari
Jakarta, karena Jakarta sudah banyak masalah seperti banjir, macet, dan
segala macam,” tambahnya.
Lembong mengekspresikan keprihatinannya terhadap kurangnya empati terhadap
ketidakpuasan masyarakat di lapangan.
Ia berpendapat bahwa fokus pemerintah pada proyek megah ini tidak sejalan
dengan kebutuhan mendesak rakyat yang harus menghadapi kenaikan harga barang
kebutuhan sehari-hari.
Pernyataan kritis Thomas Lembong terhadap IKN mencerminkan pandangan bahwa
proyek tersebut dapat menimbulkan dampak negatif terhadap persepsi publik
terhadap elit politik.
Foto: Thomas Lembong/Net

