Pemilu Terbesar di Dunia Siap Digelar, Peserta Hampir 5 Kali RI! -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Pemilu Terbesar di Dunia Siap Digelar, Peserta Hampir 5 Kali RI!

Selasa, 19 Maret 2024 | Maret 19, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-19T03:25:11Z

India akan segera melaksanakan pemilihan umum (pemilu) pada Selasa (19/3/2024). 

Pemilihan ini merupakan yang terbesar di dunia, dengan daftar pemilih mencapai 969 juta, dan dilaksanakan hingga 1 Juni mendatang.

Sebagai gambaran, jumlah daftar pemilih tetap dalam pemilu Indonesia yang baru saja digelar 'hanya' sekitar 204 juta.

Para warga Negeri Hindustan akan memilih 543 politisi untuk Lok Sabha, majelis rendah parlemen. Di sisi lain, juga ada dua figur lain yang dicalonkan, menjadikan jumlah kursi di lembaga itu mencapai 545.

Nantinya, jumlah anggota Lok Sabha akan berpengaruh kepada keputusan siapa yang akan menjadi Perdana Menteri negara itu. 

Saat ini, Perdana Menteri Narendra Modi sedang mencari periode ketiga di jabatannya.

Aturan dan Skema Pemilu

Mengutip Al Jazeera, pemilu yang dimulai pada Selasa akan berlanjut selama 82 hari hingga hasilnya diumumkan pada tanggal 4 Juni. Dengan diumumkannya jadwal tersebut, model kode etik juga berlaku.

Kode etik pemilu India mengharuskan pemerintahan Modi untuk tidak mengumumkan kebijakan baru yang dapat mempengaruhi pemilih.

Ketua Komisioner Pemilu India, Rajiv Kumar, mengatakan pemungutan suara akan dilakukan dalam tujuh tahap mulai 19 April hingga 1 Juni. 

Setelah 19 April, tanggal pemungutan suara lainnya adalah 26 April, 7 Mei, 13 Mei, 20 Mei, 25 Mei, dan 1 Juni.

Beberapa negara bagian akan menyelesaikan pemungutan suara dalam satu hari, sementara negara bagian lainnya akan melakukan pemungutan suara dalam beberapa tahap.

Selain pemilihan nasional, pemilihan majelis di negara bagian Andhra Pradesh, Arunachal Pradesh, Odisha dan Sikkim juga akan berlangsung bersamaan.

Peserta Pemilu

Sebagai negara demokrasi multipartai, India memiliki sekitar 2.660 partai politik yang terdaftar. 

Partai-partai yang bersaing dalam pemilu masing-masing mendapatkan simbol, seperti teratai yang terafiliasi dengan Partai Bharatiya Janata (BJP) yang berkuasa, tangan dari partai oposisi di Kongres, dan lain-lain, mulai dari gajah hingga sepeda, dan sisir hingga anak panah.

Hal ini bertujuan untuk membantu para pemilih dengan mudah mengidentifikasi kandidat, di negara yang hampir seperempat penduduknya tidak bisa membaca dan menulis.

Teknis Pelaksanaan

Warga India akan memberikan suara mereka melalui 5,5 juta mesin pemungutan suara elektronik di 1,05 juta tempat pemungutan suara, yang beberapa di antaranya berlokasi di pegunungan bersalju di Himalaya, gurun Rajasthan, dan pulau-pulau berpenduduk jarang di Samudera Hindia.

Komisi Pemilihan Umum India akan mengerahkan sekitar 15 juta petugas pemungutan suara dan personel keamanan untuk melaksanakan pemilu. 

Mereka akan melintasi gletser dan gurun, menunggangi gajah dan unta, serta melakukan perjalanan dengan perahu dan helikopter untuk memastikan setiap pemilih dapat memberikan suara mereka.

Biaya Pelaksanaan

Pemilu ini diperkirakan akan menjadi pemilu termahal di dunia. Ketua Pusat Studi Media yang berbasis di New Delhi, N. Bhaskara Rao, mengatakan pengeluaran yang dilakukan oleh partai politik dan kandidat untuk merayu pemilih kemungkinan akan menelan biaya lebih dari 1,2 triliun rupee atau setara Rp 225 triliun.

Langkah Penguasa

Persaingan dalam pemilu kali ini terpolarisasi kepada Perdana Menteri Modi dan BJP yang dipimpinnya, yang memimpin koalisi lebih dari tiga lusin partai, dan aliansi yang dipimpin oleh partai oposisi utama, Kongres, yang terdiri dari sekitar dua lusin partai.

Pada tahun 2019, BJP meraih kemenangan telak dengan 303 kursi. Koalisinya memiliki total 353 kursi. Partai Kongres yang menang memperoleh 52 kursi, dan 91 kursi bersama mitranya.

Saat ini, BJP berada di posisi terdepan menyusul kemenangan negara bagian baru-baru ini dan diperkirakan akan memenangkan mayoritas, menurut jajak pendapat.

BJP sendiri menguasai 12 dari 28 negara bagian di India, sementara Kongres memerintah di tiga negara bagian.

Namun, sejarah politik India dipenuhi dengan contoh-contoh di mana partai-partai memenangkan pemilihan umum negara bagian namun kemudian kehilangan suara nasional setelahnya.

Modi telah menetapkan target 370 kursi untuk BJP, lebih banyak 67 kursi dibandingkan tahun 2019. Target ini ditetapkan juga agar koalisinya meraih 400 kursi.

Terakhir kali sebuah partai berhasil meraih 370 kursi adalah pada pemilu 1984. Partai Kongres memenangkan 414 kursi setelah pembunuhan mantan Perdana Menteri Indira Gandhi.

Jika Modi menang dan menjabat selama lima tahun, ia akan menjadi perdana menteri terlama ketiga dalam sejarah India. 

Perdana Menteri pertama negara itu Jawaharlal Nehru memerintah selama sekitar 16 tahun 9 bulan berturut-turut, sementara putrinya Indira Gandhi memerintah selama total sekitar 15 tahun 11 bulan.

Foto: Ilustrasi Pemilu/Net
×
Berita Terbaru Update
close