Sekjen PDIP Kembali Mengkritik: Ternyata Kemajuan Era Jokowi karena Utang yang Sangat Besar -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sekjen PDIP Kembali Mengkritik: Ternyata Kemajuan Era Jokowi karena Utang yang Sangat Besar

Sabtu, 30 Maret 2024 | Maret 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-30T14:05:42Z

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto mengatakan, kemajuan Indonesia pada era Presiden Joko Widodo (Jokowi) ternyata dipicu beban utang yang sangat besar.

Awalnya, Hasto mengaku elite PDIP khilaf karena mengusung putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka sebagai wali kota Solo pada Pilkada Surakarta 2020 lalu.

Dia menjelaskan, PDIP kala itu mengusung Gibran karena melihat kemajuan Indonesia ketika dipimpin Jokowi.

"Ya kami jujur saja khilaf ketika dulu ikut mencalonkan Gibran karena kami juga di sisi lain memang mengakui terhadap kemajuan yang dilakukan Pak Jokowi," kata Hasto dalam sebuah diskusi daring pada Sabtu (30/3/2024).

Namun, kata Hasto, kemajuan Indonesia di era Jokowi ternyata dipicu dengan beban utang yang luar biasa.

"Tetapi setelah kami lihat lebih dalam, kemajuan ini (di era Jokowi) ternyata dipicu oleh beban utang yang sangat besar," ujarnya.

Menurutnya, utang pemerintah hampir mencapai 196 miliar USD, lalu swasta dan BUMN hampir mencapai 220 miliar USD.

"Ketika ini digabung, maka ke depan kita bisa mengalami suatu persoalan yang sangat serius," ucap Hasto.

Sebagaimana diketahui, Gibran bersama Teguh Prakosa diusung PDIP pada Pilkada Solo tahun 2022 lalu.

Namun, dalam Pilpres 2024 Gibran pecah kongsi dengan PDIP setelah menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Sementara, PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo - Mahfud MD.

Sumber: tribunnews
Foto: Sekjen PDIP Hasto mengatakan ada operasi politik massif dilakukan melalui intimidasi pengusaha dan kader PDI Perjuangan di daerah-daerah yang selama ini menjadi kantong massa PDIP/Kolase Tribunnews
×
Berita Terbaru Update
close