Gempa Bumi M 6,5 di Garut Dirasakan hingga ke Jawa Timur, BMKG Beri Penjelasan Begini -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Gempa Bumi M 6,5 di Garut Dirasakan hingga ke Jawa Timur, BMKG Beri Penjelasan Begini

Minggu, 28 April 2024 | April 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-28T10:24:32Z

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati akhirnya memberikan penjelasan mengenai peristiwa gempa bumi di Garut, Jawa Barat dengan magnitudo 6,5 pada Sabtu, 27 April 2024 malam.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengatakan gempa bumi di Garut dengan magnitudo 6,5 tersebut bisa dirasakan hingga ke Jawa Timur.

Sebagai informasi gempa bumi di Garut, Jawa Barat dengan magnitudo 6,5 memiliki kedalaman 70 Km.

Diwkorita menuturkan semakin dalam posisi gempa, maka dampak yang dirasakan bertambah luas.

"Untuk gempa ini kedalamannya 70 km, dan kalo kedalamannya lebih dalam itu spektrum gempa penyebarannya lebih luas, contohnya ini sampai ke Jawa Timur hampir ke seluruh Jawa Barat," katanya seperti dikutip Kilat.com dari kanal YouTube TvOne Minggu, 28 April 2024.

Sebaliknya, jika posisi gempa dangkal maka dampak wilayah yang dirasakan semakin sedikit.

"Kalo dangkal itu penyebarannya tidak terlalu luas tapi guncangannya relatif kuat," ujarnya.

"Meskipun magnitudonya rendah katakan 5 tidak sampai 6 tapi itu bisa lebih merusak karena posisinya dalam, karena sebaran getaran tidak seluas kalo pusat gempanya itu dalam," lanjutnya.

Meski demikian gempa Garut tersebut kata Dwikorita, masih terukur.

"Kalo ini kan sudah tahu terukur ini, sudah kita ukur dengan alat tingkat guncangan yang diakibatkan itu mencapai skala 4 MMI artinya guncangan itu dirasakan oleh orang banyak di dalam tempat tinggalnya di dalam rumah, itu terjadi di daerah Sukabumi dan Tasikmalaya," ucapnya.

Kondisi tersebut berbeda dengan Bandung dan Garut, di mana guncangan akibat gempa sangat dirasakan oleh masyarakat yang berada di dua daerah itu hingga menyebabkan warga terbangun dan berhamburan ke luar rumah.

"Namun kalo di Bandung dan Garut, skala intensitasnya itu sedikit lebih rendah yang tadi 4 kalo Bandung dan Garut itu 3 sampai 4 MMI, jadi guncangan itu bener-bener dirasakan orang tuh terpaksa terbangun gitu ya," ucapnya.

Mengenai tingkat kerusakan, Dwikorita berharap agar masyarakat memiliki bangunan rumah yang sesuai standar tahan gempa.

"Tergantung kondisi bangunan tempat kita tinggal katakan meskipun intensitas 4, mestinya kalo rumah itu dibangun tepat ya sesuai dengan standar bangunan tahan gempa itu tidak apa-apa sebetulnya tidak akan berdampak kerusakan yang parah sampai roboh gitu," katanya.

Diketahui, peristiwa gempa bumi mengguncang sebagian besar Pulau Jawa pada Sabtu, 27 April 2024 lalu.

Adapun pusat gempa berada di sekitar Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 70 km.

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono sebelumnya mengatakan penyebab gempa tersebut akibat dari deformasi batuan dalam.

"Gempa ini dipicu oleh adanya deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia yang tersubduksi di bawah lempeng Eurasia di selatan Jawa barat atau populer disebut sebagai gempa dalam lempeng (intra-slab earthquakke)," tuturnya.(*)

Sumber: kilat
Foto: Gempa Garut (kilat.com/BMKG)
×
Berita Terbaru Update
close