Soal Amicus Curiae dari Megawati Soekarnoputri, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Sebut Bisa Jadi Pertimbangan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Soal Amicus Curiae dari Megawati Soekarnoputri, Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri Sebut Bisa Jadi Pertimbangan

Kamis, 18 April 2024 | April 18, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-04-18T03:11:28Z

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dinilai sebagai salah satu sosok terhormat di Tamah Air.

Dengan posisi sepenting itu, menurut pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel, betapa durhaka jika isi pernyataan, wejangan, atau apa pun yang disampaikan Megawati diabaikan begitu saja.

”Saya pribadi belum lama ini juga menitipkan doa bagi kesehatan Bu Mega lewat beberapa orang yang saya anggap dekat dengan beliau,” papar Reza.

Namun sejauh apa peluang amicus brief Mega berpengaruh terhadap Majelis Hakim MK? Menurut Reza, isu paling pokok, berdasar studi, pernyataan tertulis amicus curiae secara umum memang dapat memengaruhi putusan hakim. Bisa berupa informasi substantif baru yang bersifat universal yang tidak disajikan pihak-pihak di ruang sidang.

”Atau berupa pengetahuan teknis yang membantu hakim melakukan kalkulasi atas putusan yang akan mereka hasilkan,” tutur Reza.

Atas dasar itu, lanjut dia, amicus brief seperti apakah yang impactful terhadap hakim? Apa saja unsur yang hakim perhatikan saat menerima surat amicus curiae?

”Pertama, kekuatan argumentasi amicus curiae. Kedua, tingkat pengulangan isi amicus brief. Ketiga, posisi ideologis amicus curiae. Keempat, identitas amicus curiae,” ujar Reza.

Dia menjelaskan, faktor pertama sangat tergantung pada penilaian masing-masing hakim. Jadi, amicus brief Megawati bisa saja dinilai berbobot atau justru kurang berbobot.

Faktor kedua, menurut dia, bagaimana masing-masing hakim merasa ada kesesuaian pribadi dengan sistem nilai, keyakinan, serta unsur-unsur ideologis dan sentimen personal lainnya si amicus curiae.

”Nah, ini butuh profiling terhadap masing-masing hakim,” kata Reza.

Hitung-hitungan di atas kertas, dia menambahkan, ketika terjadi perjodohan ideologis antara hakim dan amicus curiae, putusan hakim akan segaris dengan amicus brief yang dia baca.

”Faktor ketiga, ini yang sepertinya agak berat. Isi amicus brief Megawati memiliki banyak kemiripan dengan misalnya, Franz Magnis Suseno. Inti keduanya adalah etik, moralitas, dan semacamnya,” terang Reza.

Dengan tingkat repetisi yang tinggi seperti itu, lanjut dia, boleh jadi itu kelemahan amicus brief yang Megawati susun.

”Faktor keempat, tadi saya sebut Bu Mega sebagai figur historis. Mantan presiden! Tapi apa boleh buat, Megawati diketahui satu partai dengan Capres Ganjar Pranowo. Mereka berada di kubu 03. Kesamaan identitas itu pun barangkali akan mengganggu penilaian tentang netralitas Megawati selaku amicus curiae,” ucap Reza.

Sumber: jawapos
Foto: Hakim Konstitusi Saldi Isra bertanya kepada empat menteri dalam sidang lanjutan sengketa hasil Pilpres 2024 di Gedung MK, Jakarta, Jumat (5/4). (Dery Ridwansah/JawaPos.com)
×
Berita Terbaru Update
close