Beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) kemungkinan akan menerima penyertaan modal negara (PMN).
Dalam rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI tentang pengantar pendalaman PMN APBN 2025, Senin (1/7), Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bakal menyuntik aliran dana ke sejumlah BUMN dengan total Penyertaan Modal Negara (PMN) Rp.6,1 triliun.
"Pada hari ini kami ajukan penggunaannya hanya 6,1 triliun yaitu untuk PT.KAI Rp.2 triliun, PT. Inka Rp 965 miliar, PT. Pelni Rp.500 miliar, PT. Hutama Karya Persero Rp.1 triliun, dan Badan Bank Tanah Rp.1 t,” kata Sri Mulyani.
Dijelaskan bahwa PT KAI bakal memakai suntikan dana negara sebesar Rp2 triliun itu untuk pemenuhan belanja modal, di antaranya untuk pengadaan trainset dan retrofit KRL.
Dalam keterbukaan informasi, terungkap bahwa KAI membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih sebesar Rp1,87 triliun pada 2023.
Laba tersebut lebih tinggi dari laba bersih tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 1,78 triliun.
Sementara untuk pendapatan, KAI mengantongi Rp35,10 triliun sampai akhir 2023. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya yaitu Rp25,57 triliun.
Laba bruto pada 2023 tercatat sebesar Rp8,08 triliun, naik dibanding 2022 sebesar Rp7,03 triliun.
Sehingga total aset KAI ada 2023 tercatat Rp81,37 triliun, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar Rp71,58 triliun.
Namun, jumlah liabilitas perusahaan tercatat juga mengalami kenaikan, dari Rp42,50 triliun menjadi Rp50,46 triliun, terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp17,92 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp32,54 triliun.
Ekuitas perusahaan pada 2023 tercatat sebesar Rp30,90 triliun. Pada 2022, ekuitas perusahaan tercatat sebesar Rp29,08 triliun.
Sumber: rmol
Foto: KAI/Net