Kapolda Sumbar Sebut Tak Ada Bukti 17 Polisi Jadi Penyebab Kematian Afif Maulana: CCTV Hilang Karena Kapasitas Terbatas -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Kapolda Sumbar Sebut Tak Ada Bukti 17 Polisi Jadi Penyebab Kematian Afif Maulana: CCTV Hilang Karena Kapasitas Terbatas

Selasa, 02 Juli 2024 | Juli 02, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-02T07:41:44Z

Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono mengatakan bahwa saat ini di media sosial memang simpang siur informasinya, banyak pihak-pihak yang muncul dengan berbagai asumsi tanpa adanya fakta dan bukti-bukti yang valid.

Ia menegaskan bahwa 17 anggota polisi yang diduga melanggar kode etik atau menyalahi SOP tersebut tidak berkaitan dengan kematian Afif Maulana.

"Kami tidak menutup diri, jika memang di tengah penyelesaian kasus ini ada pihak-pihak yang merasa punya bukti lain atau kesaksian atas kasus ini, silakan sampaikan atau koordinasikan dengan kami, tapi sekali lagi, harus dengan bukti atau berdasarkan fakta," ujarnya.

Kapolda Sumbar juga menambahkan bahwa kesalahan SOP yang dilakukan anggota polisi terjadi di Polsek Kuranji terhadap 18 remaja pelaku tawuran, sedangkan mayat Afif Maulana ditemukan di bawah jembatan Kuranji, Kota Padang.

"Inilah dua TKP yang berbeda, jadi tidak ada hubungannya dengan penyebab kematian Afif Maulana," katanya.

Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih bijak saat mengeluarkan asumsi, terlebih tanpa ada bukti dan tidak berangkat dari fakta yang terjadi.

"Jangan nanti bicara di media sosial tapi tanpa fakta atau bukti, ini akan jadi bola liar," ujarnya.

Selain itu, Kapolda Sumbar juga menyebut akan terus menyampaikan perkembangan kasus ini ke publik tanpa ditutup-tutupi.

"Jika memang anggotanya terbukti bersalah maka akan ditindak tegas," katanya.

Dalam kesimpulan, Kapolda Sumbar menegaskan bahwa kepastian hanya dapat diperoleh dengan adanya fakta dan bukti yang valid.

Oleh karena itu, masyarakat diharapkan untuk lebih bijak dalam berdiskusi dan tidak mengulur-ngulur informasi yang tidak jelas.

Suharyono juga menyebutkan bahwa CCTV di Polsek Kuranji terkait peristiwa tersebut telah hilang.

Hal tersebut karena waktu simpanan otomatis CCTV, dan kapasitas memori yang hanya 1 TB.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang, yang diwakili oleh Indira Suryani turut melaporkan kejadian Afif Maulana kepada polisi, agar kejadian ini diusut tuntas.

“Kami berharap dari kasus ini bisa membongkar misteri kematian Afif Maulana, dan tidak ada lagi dalam proses patrol itu yang melakukan tindakan brutalitas kepada anak-anak, walaupun sedang melakukan tawuran,” ujar Indira. (*)

Sumber: kilat
Foto: Kolase Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono dan Afif Maulana. (Twitter/dhemit_is_back)
×
Berita Terbaru Update
close