Ingat skandal impor daging sapi yang menjerat Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaq awal tahun 2013. Skandal yang memalukan ini karena dilakukan oleh partai yang mengklaim sebagai partai dakwah.
Skandal yang mencoreng Islam itu lantaran PKS membawa atribut Islam dalam berpolitik sempat menyeret Calon Wakil Gubernur Jakarta, Suswono. Ketika skandal impor daging sapi terungkap, Suswono menjabat Menteri Pertanian di Kabinet SBY-Boediono.
Suswono pernah dua kali dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pemanggilan itu dilakukan berkaitan dengan kasus dugaan suap kuota impor daging sapi di Kementerian Pertanian pada 2012 lalu.
Kasus dugaan suap ini terungkap pada saat KPK menangkap Ahmad Fathanah di Hotel Le Meridien pada 29 Januari 2013. Saat itu KPK juga menangkap dua Direktur PT Indoguna Utama, yakni Juard Effendy dan Arya Abdi Effendi. Kedua petinggi Indoguna itu diduga memberi suap Rp 1 miliar kepada mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq melalui Ahmad Fathanah. KPK pun menetapkan keempatnya sebagai tersangka.
Dilansir dari Tempo.co menyebutkan, dalam pertemuan pada 11 Januari 2013 di Medan, Elizabeth bersua dengan Suswono dan Luthfi Hasan. Ketiganya diduga membicarakan kuota impor daging sapi.
Setelah pertemuan itu, terbitlah rencana pemberian fulus kepada Luthfi terkait perizinan impor itu. Rekaman video pertemuan Elizabeth dan Suswono di Hotel Madani pun dikantongi KPK.
Kala itu, para pemain daging mesti menghadap Luthfi atau Ahmad Fathanah untuk memperoleh jatah impor. Sumber Tempo mengatakan, nantinya Luthfi berkomunikasi dengan Suswono terkait siapa saja yang berhak mendapatkan jatah impor.
Setelah itu, Suswono akan menginstruksikan bawahannya untuk meloloskan importir yang datang ke Luthfi. Seorang sumber di KPK memastikan suap Rp 1 miliar dari Indoguna kepada Luthfi Hasan adalah uang muka untuk mendapatkan kuota impor daging sapi. Total duit yang akan diberikan adalah Rp 40 miliar.
Rakyat belum lupa sepak terjang Suswono di skandal dugaan suap kuota impor daging sapi. Kini Suswono bikin geger. Dugaan penistaan agama Islam karena telah menghina Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasalam. Menyamakan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dengan pemuda pengangguran.
Mulanya saat acara di Gedung Nyi Ageng Serang, Jakarta Selatan, Suswono berkilah. Bercanda menanggapi celetukan salah satu warga dalam sebuah sosialisasi. Tidak ada maksud sama sekali menyinggung tentang janda, apalagi manusia agung sepanjang zaman, Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasalam bela Suswono.
“Kemarin ada yang nyeletuk, ‘Pak ada Kartu Janda, nggak?’,” kata Suswono.
Politikus senior Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, menyampaikan program kesejahteraan sosial yang diusungnya akan menyentuh semua kalangan. Termasuk kata dia, para janda. Akan tetapi, kata dia, khusus untuk para janda yang miskin.
“Saya pastikan kalau janda miskin pasti ada,” kata Suswono.
Lalu bagaimana dengan para janda kaya, Suswono menyampaikan agar para janda kaya menjadi solusi dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama kata dia bagi para laki-laki dengan ekonomi rendah.
“Masak janda kaya minta kartu juga? Saya sarankan janda kaya tolong nikahi pemuda yang nganggur,” kata Suswono.
Ini yang menjadi blunder Suswono. Menyamakan Rasulullah shallallahu alaihi wasalam dengan pemuda pengangguran. Padahal, Rasulullah shallallahu alaihi wasalam saat itu seorang penggembala kambing.
Suswono mencontohkan Khadijah radhiyallahu anha yang merupakan janda kaya raya menikahi Muhammad shallallahu alaihi wasalam
“Setuju ya? Coba ingat Khadijah. Tahu Khadijah? Dia kan konglomerat. Nikahi siapa? Ya Nabi (Muhammad) waktu itu belum jadi Nabi, masih 25 tahun. Pemuda kan? Nah, itu contoh (janda) kaya begitu,” ujar Suswono.
Pernyataan Suswono ini disebut keliru oleh Pengurus Pusat Muhammadiyah. Bahkan pernyataan lebih keras datang dari Pengurus Wilayah GP Ansor Jakarta. PW GP Ansor mengutuk keras statement Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Jakarta nomor urut 1, Suswono yang menyatakan janda kaya baiknya menikahi pria pengangguran seperti layaknya Khadijah _radhiyallahu anha yang ke Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasalam.
Bahkan Sekretaris PW GP Ansor Jakarta, Sulton dalam keterangan resmi Senin, 28 Oktober 2024 akan melaporkan Suswono ke pihak yang berwajib. Hari ini juga beredar undangan dari Ormas Betawi Bangkit dan Rais Laskar Suku Betawi yang akan melaporkan Suswono ke Polda Metro Jaya.
Akankah blunder Suswono ini akan mempengaruhi elektabilitas RIKA-Suswono ditengah-tengah tren turunnya elektabilitas RIKA-Suswono di Pilkada Jakarta? Kita lihat saja apakah Polda Metro Jaya akan memproses laporan PW GP Ansor dan Ormas Betawi Bangkit dan Rais Laskar Suku Betawi yang mungkin saja akan mempengaruhi elektabilitas RIKA-Suswono.
Bandung, 26 Rabiul Akhir 1446/29 Oktober 2024
Oleh: Tarmidzi Yusuf
Kolumnis
______________________________________
Disclaimer: Rubrik Kolom adalah media masyarakat dalam menyampaikan tulisannya. Setiap Opini di kanal ini sepenuhnya menjadi tanggung jawab Penulis dan oposisicerdas.com terbebas dari segala macam bentuk tuntutan. Jika ada pihak yang berkeberatan atau merasa dirugikan dengan tulisan ini maka sesuai dengan undang-undang pers bahwa pihak tersebut dapat memberikan hak jawabnya kepada penulis Opini. Redaksi oposisicerdas.com akan menayangkan tulisan tersebut secara berimbang sebagai bagian dari hak jawab.