PON Papua 2021 Mau Berakhir, Tapi Nasi Kotak Masih Telat, Atlet Terpksa Masak dan Beli Nasgor -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

PON Papua 2021 Mau Berakhir, Tapi Nasi Kotak Masih Telat, Atlet Terpksa Masak dan Beli Nasgor

Kamis, 14 Oktober 2021 | Oktober 14, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-10-14T00:24:45Z

Wanheart News - PON Papua-2021 Pendekatan sampai akhir. Namun, masih ada kasus alokasi makanan untuk atlet yang datang terlambat, seperti yang terjadi di Cluster Mimika.

Untuk buku, atlet, pejabat, pelatih, petugas cocok, dan sukarelawan menerima tiga kali dan camilan dua kali. Sayangnya, ada akhir dari sejarah makanan yang muncul dari awal buku.

Lalu tiba ketika atlet, pelatih dan petugas pertandingan menantikan makan malam alokasi pada Selasa (2021/10/12). Alasannya, itu berjalan 20,00 kecerdasan, tidak tiba.

Akhirnya, para atlet tetap berada di pusat pendidikan di Jl. SP 5 Timika Jaya Mimika Baru, Timika Jaya, Mimika baru, akhirnya memutuskan untuk memasak nasi dan lauk.

Yang lain telah memilih untuk mencari bantuan dari sukarelawan untuk membeli makan malam. Upaya untuk membeli makan di luar tidak mudah. Karena, pusat pendidikan cukup jauh dari koloni pemukiman. Sepertinya, lokasi asrama dan pintu memasuki kompleks sekolah dengan asrama dasar sekunder cukup jauh dan beberapa titik tidak dilengkapi dengan pencahayaan jalanan.

Sekitar 1,5 jam kemudian, sejumlah kotak mobil datang. Kotak beras tiba. Karena pandemi, ransum makanan diberikan dalam paket. Tidak ada ruang makanan dengan meja untuk makan di mana dia bertemu atlet di Papua Pon seperti pesta olahraga lainnya.

"Saya akhirnya membeli nasi goreng," kata sumber yang enggan bernama.

Setelah konfirmasi, pemasok konsumsi di cluster Mimika selama Pon, Pangansari Utama, diakui penundaan. Jumlah kebutuhan mencapai 45 ribu kotak beras sehari tidak sebanding dengan kapasitas memasak yang tersedia.

"Penundaan itu ada, bahwa kami juga bekerja dengan pemasok atau dengan memasak penyangga katering lokal lokal. Nah, jika dari Pangansari, kita harus pertama dan tepat SOP dan prosedur dan itu diterapkan di seluruh wilayah kami, "kata Wawan Sasongko sebagai Kepala Operasi HR Pangansari.

"Kami tidak dapat memproduksi sendiri untuk memenuhi semua kebutuhan peserta PON. Dapur yang disediakan oleh PB PON tidak sesuai dengan kapasitas yang kami butuhkan. Rata-rata 43.000 per hari. bahan kami siap 90 kontainer berisi makanan siap digunakan, namun kapasitas memasak tidak cukup hanya 1.500-2.000 makanan, "lanjutnya.

"Sulit sampai kami bekerja dengan restorasi dan penjual terakreditasi dan ditinjau dengan kantor kesehatan. Ada perbedaan dalam irama kerja. Kami memberikan alasan kami kepada mereka yang mengalami, "kata Wawan.

Sebagai antisipasi mengantisipasi akhir makanan di sisa Pertandingan Pon Papuasy hari, perekrutan utama Pangansari 50 relawan untuk menempati pos dalam masakan publik. Sebelumnya, jumlah sukarelawan mencapai 258 orang.

"Kami juga melibatkan teman-teman SMA Tourisme (STP) Bandung, siswa terakhir," kata Wawan.

Detik

×
Berita Terbaru Update
close