Islam Nusantara Bukan Aliran Agama Baru, Said Aqil: Berasal dari Berabagai Sumber, Termasuk China -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Islam Nusantara Bukan Aliran Agama Baru, Said Aqil: Berasal dari Berabagai Sumber, Termasuk China

Kamis, 31 Maret 2022 | Maret 31, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-31T15:05:58Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Said Aqil Siradj membicarakan soal Islam Nusantara belakangan menjadi sorotan publik. Mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) ini menyebut Islam nusantara berasal dari berbagai sumber yang salah satunya China.

Said Aqil Siradj juga memastikan Islam Nusantara bukanlah ajaran agama baru. Kata dia, Islam berhasil membangun peradaban sampai ke Afrika, Spanyol, Persia, India, kemudian masuk hingga Nusantara.

“Islam Nusantara berasal dari berbagai sumber, seperti dari China atau Kamboja, Gujarat India, ada dari Persia, dan ada juga yang langsung dari Hadramaut atau Tanah Arab,” ungkap Said Aqil Siradj, dikutip dari terkini.id (Jaringan Suara.com), Kamis (31/3/2022).

Berasal dari berbagai sumber dan beragam, Islam Nusantara memiliki pemikiran tersendiri hingga melahirkan Islam dengan tipologi tertentu atau dengan kekhususan sendiri.

"Maka dengan tegas saya katakan bahwa istilah Islam Nusantara ini bukan mazhab, bukan firqoh, bukan aliran agama baru, melainkan hanya meningkatkan kekhususan tipologi Islam," katanya.

Menurut Said Aqil, tipologi Islam Nusantara yang paling utama yakni mementingkan dan mengharmonisasikan antara ideologi budaya dan agama.

“Kita membangun agama di atas budaya. Budaya kita jadikan infrastruktur agama sehingga budaya dan agama akan kuat, khususnya agama Islam,” jelasnya.

Ia mengklaim hal tersebut sudah dibawa para ulama terdahulu dalam berdakwah menyebarkan agama Islam di Nusantara.

“Budaya dan agama ini yang dibawa oleh para ulama untuk datang ke Nusantara, khususnya Wali Songo yang telah berhasil menyebarkan Islam di Nusantara selama 50 tahun dari Tahun 1.200 hingga Tahun 1.250,” ujarnya

Mengacu pada keberhasilan itu, kerajaan-kejaraan seperti Majapahit, Sriwijaya, dan Padjadjaran akan hilang dengan sendirinya tanpa perang dan pertumpahan darah.

“Yang ada hanya pendekatan budaya sebagai peradaban dan agama dengan akhlakul karimah,” pungkasnya.

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close