Sindir Luhut, Gus Umar: Tiap Romadon dan Lebaran Datang, Dia Selalu Terdepan Bikin Semua Larangan -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sindir Luhut, Gus Umar: Tiap Romadon dan Lebaran Datang, Dia Selalu Terdepan Bikin Semua Larangan

Jumat, 25 Maret 2022 | Maret 25, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-25T15:30:57Z

WANHEARTNEWS.COM - Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) Umar Hasibuan atau Gus Umar ikut merespons omongan Luhut soal salat tarawih yang membuat gaduh masyarakat.

Lebih jauh, Gus Umar pun memberikan sindiran pedas untuk Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) itu karena tingkahnya selama ini.

Yang membuat mantan Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri itu tak habis pikir, Luhut selalu paling depan menyoal ibadah umat muslim ketimbang masalah lainnya.

Melalui akun Twitter-nya @UmarHasiibuan_, Tokoh NU itu pun heran dengan Luhut Binsar Pandjaitan sebab paling eksis saat momen umat muslim menghadapi ibadah Ramadan.

“Tiap Romadon dan Lebaran datang dia selalu terdepan bikin semua larangan,” kata Gus Umar di akun Twitter pribadinya Kamis (24/3/2022).

“Saat harga sembako naik jelang romadon dia diam saja,” ucap Tokoh NU yang juga mantan mantan Staf Ahli Kementerian Dalam Negeri itu di akhir unggahannya.

Sebelumnya, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan itu beberapa waktu yang lalu menyebut salat tarawih di masjid diperbolehkan. Tapi tetap menjaga prokes juga melengkapi vaksinasi.

Merespons pernyataan Luhut itu, netizen dijagat maya pun ramai-ramai mengkritik. Banyak yang mempertanyakan sikap Luhut Binsar Pandjaitan yang selalu merecoki muslim.

“Kalau tarawih bisa lebih bebas, rapat, tapi tangan dicuci, ini (masker) pasang, (vaksin) booster,” ujar Luhut Binsar Pandjaitan Sabtu, (19/4/2022) lalu dilansir dari Fajar.co.id.

“Opung pun ikut ngatur sholat tarawih orang. Warbiyasah pung,” tulis akun @panca66 menyikapi pernyataan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu.

“Tarawih dengan persyaratan Booster? Pemudik non-booster wajib Tes Antigen/ PCR? Perhelatan #MotoGP Mandalika tidak seketat itu persyaratannya! #Nalar …ambigu & absurd,” timpal akun @ZAEffendy.

“Apakah Masker dan Booster sdh menjadi Rukun Tarawih? Mengapa Umat ini terus Diam, sehingga sampai Urusan Sholat yg diatur oleh manusia Kalian Senyap,” komentar akun @Juwang_Muda.

Untuk diketahui, Pemerintah pusat telah resmi menetapkan aturan soal salat Tarawih berjamaah selama bulan Ramadan serta akitivitas mudik Lebaran 2022 mendatang.

Dalam pengumuman yang disampaikan secara langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pemerintah mengizinkan warga menggelar salat tarawih secara berjamaah.

Presiden Jokowi juga memastikan tidak ada larangan untuk mudik Lebaran 2022 yang menjadi rutinitas masyarakat Indonesia sesaat setelah melaksanakan ibadah puasa.

Kendati mengizinkan Tarawih berjamaah dan mudik pada tahun 2022 ini, pemerintah memberikan sejumlah catatan mengingat saat ini masih di masa pandemi Covid-19.

Lalu apa saja catatan-catatan yang harus diperhatikan masyarakat saat menjalankan ibadah salat Tarawih dan aktivitas mudik? berikut penyataan resmi Presiden Jokowi.

Menurut Jokowi dibolehkannya salat Tarawih berjamaah dan mudik Lebaran 2022 ini seiring dengan situasi pandemi Covid-19 di Indonesia yang sudah mulai membaik.

“Tahun ini, umat Muslim dapat kembali menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di masjid dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” kata Jokowi menjelaskan.

“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik Lebaran juga dipersilakan. Tapi dengan syarat sudah mendapatkan dua kali vaksin dan satu kali booster,” tuturnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengingatkan bagi pejabat dan pegawai pemerintah tidak boleh melakukan buka puasa bersama dan juga open house di saat Lebaran 2022 nanti.

Kebijakan baru yang diambil pemerintah lainnya, tambah dia, adalah bagi pelaku perjalanan luar negeri (PPLN) yang tiba melalui bandar udara di seluruh Indonesia tidak perlu lagi harus melewati karantina.

Meski demikian, pemerintah tetap mewajibkan dilakukannya tes usap PCR pada saat kedatangan. PPLN dengan hasil tes PCR positif saat kedatangan akan ditangani Satgas Penanganan Covid-19.

“Pemerintah tetap mewajibkan pelaku perjalanan yang tiba dari luar negeri untuk melakukan tes usap PCR. Kalau tes PCR-nya negatif, silakan langsung keluar dan bisa beraktivitas kembali,” tutur Presiden RI itu.

“Kalau tes PCR-nya positif, akan ditangani oleh Satgas Covid-19,” ujar Jokowi sambil mengingatkan semua pihak untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Semoga tren yang semakin membaik ini dapat kita pertahankan. Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin gunakan masker, rajin cuci tangan, dan menjaga jarak,” tuturnya menandaskan.***

Sumber: jabarekspres
×
Berita Terbaru Update
close