GERTAKAN China Dijawab Indonesia, Borong 42 Jet Tempur Rafale dan Rudal Siluman Amerika -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

GERTAKAN China Dijawab Indonesia, Borong 42 Jet Tempur Rafale dan Rudal Siluman Amerika

Senin, 11 April 2022 | April 11, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-11T01:47:26Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Setelah China berani menggertak Indonesia di Laut Natuna Utara, Indonesia telah melakukan pembelian terhadap 42 stream tempur generasi 4.5 Rafale dan dua kapal selam Scorpene dari Perancis.

Tak hanya itu, TNI AL juga melakukan pembelian rudal siluman pembunuh kapal permukaan Naval Strike Missile (NSM) yang sudah dipakai Angkatan Laut Amerika.

Terpisah, pada Kamis 10 Februari 2022 lalu, Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken , mengumumkan Amerika menyetujui rencana penjualan 36 stream tempur F-15 EX pada Indonesia senilai 13,9 miliar dolar AS.

Sekadar mengingatkan untuk pertama kalinya, China secara terbuka menggertak Indonesia yang melakukan pengeboran minyak di ZEE Laut Natuna Utara. China mengirimkan kapal perang dan melayangkan protes resmi ke Kementerian Luar Negeri awal Desember 2021.

"Kita rencananya akan mengakuisisi 42 pesawat Rafale. Kita mulai hari ini dengan tanda tangan kontrak pertama untuk enam pesawat," customized organization Menteri Pertahanan Prabowo Subianto melalui rekaman yang diterima awak media.

Akuisisi 6 pesawat itu terjadi setelah Kementerian Pertahanan, diwakili Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemenhan Marsda Yusuf Jauhari, melakukan penandatanganan pembelian pesawat tempur itu dengan perwakilan Dassault Aviation di Jakarta, Kamis (10/2/2022).

Menhan Prabowo Subianto dan Menhan Prancis Florence Farly turut hadir dan menyaksikan penandatangan kontrak tersebut.

Kendati baru enam unit yang diakuisisi, Prabowo memastikan 36 stream Rafale sisanya akan dibeli Indonesia dalam waktu dekat.

"Akan disusul dalam waktu dekat dengan kontrak untuk 36 pesawat lagi dengan dukungan latihan persenjataan dan test system test system yang dibutuhkan," ungkap Prabowo.

Sedangkan rencana pembelian kapal selam dua kapal selam Scorpene, diawali dengan kesepakatan penelitian dan pengembangan (innovative work) yang melibatkan BUMN PT PAL dan Naval Group.

"Innovative work tentang kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group dari Perancis yang tentunya akan mengarah pada pembelian dua kapal selam Scorpene," individualized structure Prabowo.

Selain memborong fly tempur dan kapal selam, Indonesia juga meneken kerjasama pembuatan Munisi Kaliber Sedang (MKS) dan Munisi Kaliber Besar (MKB) yang diperlukan tank Indonesia.

Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose beserta Nexter Sales Director Asia Pacific, Amaury de Poncins mewakili CEO Nexter Munitions and CEO Mecar menandatangani Nota Kesepahaman kerjasama produk MKS dan MKB yang akan dilaksanakan meliputi munisi kal. 120 mm Main Battle Tank (MBT) , munisi kal. 105 mm medium tank Harimau, munisi kal. 20 mm Vector GI-2, munisi kal. 30 mm Rafale Gun dan munisi kal. 30 mm 6 and 7 barrel.

TNI AL Beli Rudal Siluman dan Diuji di Natuna

TNI Angkatan Laut bakal mempersenjatai kapal siluman satu-satunya milik Indonesia, KRI Golok 688 dengan rudal siluman Naval Strike Missile (NSM) yang sudah dipakai Angkatan Laut Amerika.

Rencana pembelian rudal pembunuh kapal perang permukaan buatan Kongsberg Defense and Aerospace ( Swedia ) terungkap dalam rapat paparan mengenai NSM, redesign KRI Golok-688 dan pengadaan quick rocket boat di Wisma Elang Laut (WEL) di Jakarta, Rabu (9/2/2022).

Rapat ini dipimpin Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono bersama pimpinan PT Lundin Industries Invest, Kongsberg Deffence and Aerospace AS dan PT Datareka Integrasia.

Melansir the drive, satu unit Naval Strike Missile dibanderol 2.194.000 dolar AS setara Rp 31.478.634.400,00 ( Rp 31,4 miliar ) .

"TNI AL berencana akan memperkuat task force tempurnya dengan rudal (peluru kendali) maritime strike rocket yang sangat cocok untuk kapal-kapal perang milik TNI AL karena memiliki daya tembak sejauh 250 kilometer," demikian keterangan tertulis Dinas Penerangan Angkatan Laut (Dispenal), Rabu.

KRI Golok-688 merupakan Kapal Cepat Rudal (KCR) Trimaran yang akan memperkuat Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada I yang berada di Tanjung Uban, Bintan, Kepri.

KRI Golok-688 merupakan kapal asli buatan Indonesia yang diproduksi PT Lundin Industry Invest, Banyuwangi, Jawa Timur, dan diresmikan KSAL Laksamana Yudo, Sabtu, 21 Agustus 2021.

Kapal ini diklaim sebagai kapal siluman karena menggunakan bahan komposit serat karbon yang membuatnya sulit dideteksi radar musuh atau siluman.

Maritime strike rocket dianggap sangat cocok untuk TNI AL karena bisa meluncur sejauh 250 kilometer menuju obyek yang ditargetkan.

Rudal ini juga dinilai lebih mudah digerakkan ke tempat terkecil yang tidak terlihat.

Operasional misil ini dapat dikendalikan dari kapal utama.

Misil tersebut bisa dibawa dengan quick rocket boat yang berukuran kecil, yakni memiliki panjang 19 meter, lebar 4 meter dengan kecepatan 55 bunch.

Dengan ukuran itu, misil ini play on words dianggap lebih efektif jika digunakan dalam pertempuran karena kecil, taktis, sulit dideteksi musuh dan sulit diserang rudal exocet namun mematikan.

Quick rocket boat yang memiliki bobot 33 ton tersebut berkemampuan layar 500 miles dengan 6 awak kapal dan bekal selama 2 minggu.

Selain itu, quick rocket boat ini disebut juga tidak bersuara, tidak terdeteksi radar dan mampu bergerak cepat.

Sedangkan cara mengoperasikan rudal tersebut adalah dengan terlebih dahulu mengambil foto target dan lokasinya menggunakan inframerah.

Kemudian information inframerah tersebut dimasukkan dalam information sistem persenjataan. Lalu eksekusi penembakan dilaksanakan dari komando yang berasal dari kapal utama.

Quick rocket boat tersebut bisa dimuatkan ke dalam kapal utama sejumlah 6 boat atau dapat berlayar secara mandiri.

Maritime Strike Missile ini sudah digunakan oleh Amerika Serikat di Laut China Selatan dan selalu efektif mengenai sasaran tanpa bisa di-counter.

msn/srp

×
Berita Terbaru Update
close