10 Hari Tidak Menampakkan Diri, Xi Jinping Diisukan Dikudeta -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

10 Hari Tidak Menampakkan Diri, Xi Jinping Diisukan Dikudeta

Senin, 26 September 2022 | September 26, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-09-26T09:43:06Z

WANHEARTNEWS.COM - Jagad maya baru-baru ini diramaikan dengan spekulasi tentang Presiden China Xi Jinping yang menjadi tahanan rumah. 

Menurut beberapa postingan di media sosial, Xi diisukan telah dicopot sebagai kepala Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok (PLA) dan kudeta dikabarkan tengah terjadi.

Xi terakhir kali terlihat di depan publik saat menghadiri KTT Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Kota Samarkand, Uzbekistan, pada 15-16 September pekan lalu. Total sudah 10 hari lebih Xi tidak menampakkan diri di muka publik, seperti dikutip dari NDTV.

Dalam pertemuan aliansi regional itu, Xi untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 bertemu tatap muka dengan pemimpin negara sekutunya, seperti Presiden Rusia Vladimir Putin. Xi juga melakukan pembicaraan bilateral dengan pemimpin negara anggota SCO lainnya.

Sementara isu soal Xi menjadi tahanan rumah dan kudeta tengah berlangsung di China sudah ramai dibicarakan di Twitter. Salah seorang pengguna yang tidak terverifikasi, Jennifer Zeng, memposting sebuah video yang memperlihatkan kendaraan militer sedang melaju di jalan tol menuju Beijing.

“Kendaraan militer PLA menuju Beijing pada 22 September. Dimulai dari Kabupaten Huanlai dekat Beijing & berakhir di Kota Zhangjiakou, Provinsi Hebei, seluruh prosesi sepanjang 80 kilometer. Sementara itu, rumor mengatakan bahwa Xi Jinping ditahan setelah senior CCP mencopotnya sebagai kepala PLA,” cuit Jennifer, pada Jumat (23/9).

Postingan itu ditonton sebanyak hampir 4 juta kali dan seorang penulis keturunan Tiongkok berbasis di Amerika Serikat, Gordon G Chang, menambahkan bahwa kondisi di Negeri Tirai Bambu saat ini sedang tidak stabil.

“Video kendaraan militer yang bergerak ke Beijing ini muncul segera setelah penghentian 59 persen penerbangan di negara itu dan pemenjaraan pejabat senior. Ada banyak asap, yang berarti ada api di suatu tempat di dalam PKT. Tiongkok tidak stabil,” cuit Gordon.

Selain itu, terdapat pula laporan yang belum terverifikasi kebenarannya mengatakan bahwa tidak ada penerbangan komersial yang terbang di atas udara Beijing pada Sabtu (24/9).

Seorang penulis sekaligus pakar wilayah China, Aadil Brar, menduga  ada kemungkinan Xi sedang menjalani karantina mandiri usai bertolak dari Uzbekistan. Pernyataan ini lantas menjelaskan ketidakhadirannya di depan publik sejak itu.

Spekulasi tentang Xi menjadi tahanan rumah dan adanya kudeta dipicu setelah China menjatuhkan hukuman mati terhadap dua mantan menteri awal pekan ini. Kedua menteri dan empat pejabat lainnya yang dijatuhi hukuman seumur hidup, dilaporkan merupakan bagian dari ‘faksi politik’.

Serentetan hukuman tingkat tinggi adalah bagian dari kampanye anti-korupsi China menjelang pertemuan politik bulan depan, di mana Xi diperkirakan akan mengamankan masa jabatan ketiga nya yang belum pernah terjadi di negara komunis itu.

Sumber: kumparan
×
Berita Terbaru Update
close