Sebut Setan Iblis, Bupati Meranti Mau Muntah Lihat Perwakilan Kemenkeu: Saya Enek Lihat Bapak di Sini -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Sebut Setan Iblis, Bupati Meranti Mau Muntah Lihat Perwakilan Kemenkeu: Saya Enek Lihat Bapak di Sini

Selasa, 13 Desember 2022 | Desember 13, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-12-13T00:24:50Z


WANHEARTNEWS.COM - Bupati Meranti, Muhammad Adil, mengaku muak melihat perwakilan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) yang menghadiri rapat Koordinasi Pengelolaan Pendapatan Belanja Daerah seluruh Indonesia. Pernyataan Muhammad Adil itu, terekam dalam video yang kini viral di di media sosial.

“Izin pak, saya enek lihat bapak di sini,” kata Muhammad Adil dikutip Populis.id dari video yang beredar di media sosial, Senin (12/12/2022).

Mulanya, Muhammad Adil mempertanyakan Dana Bagi Hasil (DBH) minyak di Kepulauan Meranti dengan Kemendagri dan Kemenkeu.

Di depan Direktur Jenderal Perimbangan Keuangan Kemenkeu, Lucky Alfirman, Muhammad Adil mengklaim, Kepulauan Meranti memproduksi 8 ribu barel minyak per hari namun tak memperoleh laporan secara rinci penerimaan daerah.

Kemudian, Muhammad Adil menyebut Kemenkeu berisi iblis dan setan.

“Ini orang keuangan isinya iblis atau setan, jangan diambil lagi minyak di Meranti itu,” katanya.

“Gapapa, kami juga masih bisa makan, daripada uang kami dihisap sama pusat,” jelas Muhammad Adil.

Selain itu, ia juga meluapkan keresahannya soal sulitnya mengangkat masyarakat di daerahnya dari kemiskinan.

“Bagaimana kami akan mengangkat kemiskinan nelayan, petani, buruh?” kata Muhammad Adil.

Lantas ia, memberi usulan jika pemerintah Indonesia tidak mau mengurus, serahkan saja ke negara lain.

“Bapak mau tahu, akibat pandemi covid, warga Meranti nggak bisa pergi ke Malaysia. 41 ribu penganggurannya, kalau bapak nggak mau mengurus kami, pusat tidak mau mengurus Meranti, kasihkan kami ke negeri sebelah,” jelas Muhammad Adil.

“Kan saya ngomong, apa bapak tidak paham omongan saya? Apa perlu Meranti angkat senjata?” tegasnya.

Sumber: populis.
×
Berita Terbaru Update
close