Menjadikan Politik Bermakna -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Menjadikan Politik Bermakna

Minggu, 12 November 2023 | November 12, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-11-12T09:36:57Z

Oleh: Yudi Latif

OPINI-Saudaraku, apalagi yg pantas dikabarkan dari centang-perenang jagad politik dan skandal korupsi yg tak kenal ujung? Bukankah sekalipun lautan dijadikan tinta niscaya akan habis airnya sebelum tuntas dituliskan berbagai masalah sengkarut kenegaraan kita.

Dengan analisis politik yg membatasi perhatian pada lembaga politik formal dan pada katalogisasi peristiwa rutin politik praktis, nyaris tak ada kisah yg bisa membangkitkan harapan. 

Beruntung, ilmu sosiologi politik baru meluaskan cakupan wacana politik dari sebatas relasi kuasa antara negara dan masyarakat menuju relasi sosial dlm medan kebudayaan. Politik dimaknai scr kultural dlm arti sejauh kehidupan sosial didasarkan pada pemaknaan (signification), maka penciptaan, pemanipulasian dan pertarungan makna dlm segala kehidupan sosial  dgn sendirinya  bersifat politis (Nash, 2000). 

Analisis politik yg tak terbatas pada peristiwa “murni”  politik  dan lembaga politik formal itu seturut dgn tanggung jawab politik dlm kehidupan republik. Istilah republik, “res publica” (urusan publik) meliputi seluruh institusi, komunitas dan wacana yg membentuk tatanan kehidupan publik; berarti jauh lebih luas ketimbang ranah pemerintahan. 

Dengan demikian, institusi civil society—komunitas agama, komunitas cendekia, masyarakat media dan LSM—memiliki  peran publik yg dpt memengaruhi kebijakan publik  dan kehidupan republik melalui pengaruhnya thd berbagai komunitas, wacana dan pada pemahaman budaya warga negara.

Dengan  menyodorkan  peran  politik  dari  lembaga  non-politik, usaha pencerahan atas kegelapan jagad politik tak bisa didelegasikan pd masyarakat politik-pemerintahan semata--yg sejauh ini terbukti  tak dapat diandalkan. Peran politik masyarakat sipil diharapkan bisa menjadi reservoir nilai budaya politik positif seraya melancarkan kontrol vertikal atas kebijakan dan perilaku politik negara. Bagaimanapun  juga  watak  dan perilaku politik itu merupakan pantulan dari nalar dan moral masyarakatnya.

Demokrasi sehat itu peluang hidupnya ada dlm koridor sempit--sbg arena powerplay yg relatif seimbang antara kekuatan negara dan masyarakat.
×
Berita Terbaru Update
close