Sosok Satir Tajuddin yang merupakan sopir bus Borlindo yang viral usai memberikan makan 30 penumpang di hari Lebaran kini kembali viral.
Sebelumnya diketahui Satir Tajuddin sopir bus Borlindo tersebut menjadi viral karena rela memberikan makan 30 penumpang di rumah mertuanya saat hari raya Idul Fitri.
Hal tersebut dilakukan Satir Tajuddin karena pada hari lebaran semua rumah makan sedang tutup serempak.
Aksi mulia ini kemudian membuat Satir Tajuddin mendapatkan berbagai apresiasi dari para netizen yang membaca kisahnya.
"Saya tidak atau sampai viral begini, padahal saya cuma berbagi sesama manusia di hari Lebaran,"
"Kebetulan dalam perjalan di hari lebaran Idul Fitri tersebut dari Palu menuju ke Kota Makassar tidak ada satu pun warung yang buka," cerita Satir.
"Di wilayah Wono Polman pun saya singgah dan ajak ke rumah seluruh penumpang untuk makan," jelasnya.
Satir yang menjalani rute Palu-Makassar kala itu memerintahkan istrinya untuk membantu menyiapkan makanan tambahan bagi 30 orang yang merupakan penumpangnya.
Berkat hal tersebut, Satir langsung mendapatkan kenaikan jabatan dari Borlindo.
Bahkan beredar kabar kalau Satir mendapatkan donasi dari para netizen hingga terkumpul lebih dari Rp100 juta.
Namun sayang, donasi tersebut nyatanya tak benar-benar diterima Satir.
Diketahui hal ini terungkap dalam postingan di akun @PartaiSocmed di X.
"Ada yg tahu masalah sesungguhnya seperti apa dan siapa pihak yg menggalang donasi?" tulis akun @PartaiSocmed.
Dalam postingan tersebut terlihat potongan informasi tentang Satir yang mengklarifikasi kalau dirinya hanya mendapatkan donasi Rp5,4 juta saja dari yang dijanjikan sebesar Rp100 juta.
"Baca berita sebelah kok cuma dapet 5 juta gimana itu," tanya salah satu netizen.
"Dipotong sama cabang amil zakat/amil sedekah itu kk karena donasinya lewat cabang mereka gk langsung ke bapak sopirnya," balas netizen lainnya.
Melihat postingan tersebut, para netizen kemudian bertanya-tanya tentang potongan donasi.
"Agak lucu potongannya Entahlah gua gak ngerti juga donasi2 lewat lembaga kek gini.. Tapi setau gua yg reguler jumlah donasi ke penerima lebih banyak dari pada potongan lembaga/platform dsb," tulis akun @CryptoWibu1.
"Kmren smpet bca katanya k rekening pak sopir langsung kok skg gini. Jdi binggung," tulis akun @crazymansol.
"ni pengumpulan donasinya kemana dan kesiapa? harusnya kalau emang niat untuk bapaknya kenapa yang diterima cuman beberapa persen dari donasi yang terkumpul?? konyol nih," tulis akun @astrophilzs.
"Ini rumah mertuanya satu daerah sama saya di Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Tidak tau siapa yang galang donasi, tiba2 saja ada kabar donasi sampai 100jt sedangkan bapaknya klarifikasi cuma terima 5.t jt," tulis akun @ternakharapan.
Sementara itu salah satu netizen berusaha menjelaskan kalau jangan-jangan selama ini orang-orang salah berasumsi kalau memang benar ada donasi Rp100 juta.
Netizen dengan nama akun @labiringame menjelaskan kalau tidak ada sosok yang menyebutkan secara pasti ada donasi Rp100 jutaan untuk Satir.
"Mohon maaf banget nih jadinya penggiringan opini
padahal di berita jelas2 ga ada nyebut badan amil zakat,"
"Ucapan 100 juta muncul dari direktur PT borlindo tempat dia kerja
katanya di transfer ke rekeningnya si satir," tulis akun @labiringame.
Akibat dari kasus ini, Satir mengaku sendiri kalau dirinya tidak mendapatkan uang Rp100 juta tersebut.
"Yang saya tahu belum ada mendapat Rp100 juta," tutur Satir.
"Banyak yang menghubungi saya melalui telepon, minta sama teman-teman," ucap Satir.
Namun Satir sendiri mengaku tidak terlalu mempermasalahkan hal ini.
Pasalnya, dirinya memberikan makan ke penumpangnya di hari raya Idul Fitri tanpa berniat mendapatkan imbalan sedikitpun.
Meski begitu, Satir sendiri sudah menjadi sopir utama di PT Borlindo Mandiri Jaya.
Akibat viralnya kejadian ini, Satir akhirnya mendapatkan kenaikan jabatan dari kantornya.
Satir juga akan mendapatkan bus tipe baru untuk memberikan kenyamanan bagi dirinya dan penumpangnya.(*)
Sumber: kilat
Foto: Satir Tajuddin, sopir bus yag viral beri makan penumpang. (Kolase Instagram/ @kepoin_trending)
